--Salam tementku. TSHABALALA, 45, lari runggang-langgang di halaman Mal La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ia berteriak histeris dengan bahasa yang cuma dimengerti olehnya. Teman wanitanya juga tergopoh-gopoh menyusul di belakang.
Setelah beberapa menit berlari sambil berteriak-teriak, pria asal Afrika Selatan itu berhenti. Masih dalam keadaan terengah-engah, ia membalikkan badannya sambil menunjuk ke arah gapura bertuliskan Rumah Hantu dan Museum yang diapit dua replika lampu labu khas perayaan Halloween.
"Apa itu tadi? Saya belum pernah melihat setan yang seram seperti itu," pekiknya dengan napas tersengal.
Namun, beberapa saat kemudian, Tshabalala dan teman perempuannya tertawa karena mengingat di negara asalnya, hal mistik dan gaib ibarat makanan sehari-hari.
Setelah mengatur napasnya, barulah Tzipi bisa bersuara dan berkata-kata. Rupanya dia ketakutan setengah mati karena masuk ke Wahana Rumah Hantu di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dengan bahasa Inggris yang terbata-bata, dia bertutur, ”Di negara saya juga banyak setannya. Tetapi setan di Indonesia ternyata jauh lebih menyeramkan,” kata Tzipi yang masih belum pulih benar dari ketakutannya.
Meski demikian, tetap saja ia tidak menduga bakal mendapat sajian horor paling mengerikan jika dibandingkan dengan yang pernah dirasakan sebelumnya. "Saya bersumpah tidak akan masuk ke tempat itu lagi. Lebih baik saya melihat hantu Afrika daripada hantu Indonesia," ungkap pria yang baru sebulan tinggal di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu.
Tshabalala hanyalah satudari ratusan pengunjung yang menjerit ketika masuk ke gedung di balik gapura. Dari luar, bangunan itu terlihat layaknya gedung pertunjukan biasa.
Ketika pengunjung semakin dalam memasuki rumah, buta ijo, kuntilanak.suster ngesot, poconk, hantu si bungkuk, hingga si manis jembatan Ancol, telah siap memacu adrenalin.
Tak mengherankan bila teriakan bergema dari teras hingga halaman belakang rumah yang diset seperti kuburan tersebut.
Bukan hanya hantu, ada pula jenglot, keris, taring babi ngepet, bulu perindu, batu-batu permata di Museum Hantu.
"Paling tidak, dua tiga orang akan pingsan dalam sehari karena melihat hantu di dalam rumah tua itu," ungkap koordinator acara, Andre, ketika ditemui di lokasi pertunjukan, kemarin.
Acara itu terinspirasi perayaan Halloween alias pesta hantu di Amerika Serikat dan Irlandia.
"Yang paling mengagetkan itu ketika di ruang tamu dan ruang makan. Suster ngesot dan pocongkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkknya bikin merinding.Buknkan saja sendiri. Hi hi hi..." kata Adi, 17, salah satu pengunjung menggoda.
Begitu juga dengan Sisilia (38), warga Pulo Asem, Jakarta Timur. Setelah keluar dari Rumah Hantu, bibirnya memang menyiratkan tawa, tetapi di matanya tersirat ada sedikit
Setelah beberapa menit berlari sambil berteriak-teriak, pria asal Afrika Selatan itu berhenti. Masih dalam keadaan terengah-engah, ia membalikkan badannya sambil menunjuk ke arah gapura bertuliskan Rumah Hantu dan Museum yang diapit dua replika lampu labu khas perayaan Halloween.
"Apa itu tadi? Saya belum pernah melihat setan yang seram seperti itu," pekiknya dengan napas tersengal.
Namun, beberapa saat kemudian, Tshabalala dan teman perempuannya tertawa karena mengingat di negara asalnya, hal mistik dan gaib ibarat makanan sehari-hari.
Setelah mengatur napasnya, barulah Tzipi bisa bersuara dan berkata-kata. Rupanya dia ketakutan setengah mati karena masuk ke Wahana Rumah Hantu di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dengan bahasa Inggris yang terbata-bata, dia bertutur, ”Di negara saya juga banyak setannya. Tetapi setan di Indonesia ternyata jauh lebih menyeramkan,” kata Tzipi yang masih belum pulih benar dari ketakutannya.
Meski demikian, tetap saja ia tidak menduga bakal mendapat sajian horor paling mengerikan jika dibandingkan dengan yang pernah dirasakan sebelumnya. "Saya bersumpah tidak akan masuk ke tempat itu lagi. Lebih baik saya melihat hantu Afrika daripada hantu Indonesia," ungkap pria yang baru sebulan tinggal di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu.
Tshabalala hanyalah satudari ratusan pengunjung yang menjerit ketika masuk ke gedung di balik gapura. Dari luar, bangunan itu terlihat layaknya gedung pertunjukan biasa.
Ketika pengunjung semakin dalam memasuki rumah, buta ijo, kuntilanak.suster ngesot, poconk, hantu si bungkuk, hingga si manis jembatan Ancol, telah siap memacu adrenalin.
Tak mengherankan bila teriakan bergema dari teras hingga halaman belakang rumah yang diset seperti kuburan tersebut.
Bukan hanya hantu, ada pula jenglot, keris, taring babi ngepet, bulu perindu, batu-batu permata di Museum Hantu.
"Paling tidak, dua tiga orang akan pingsan dalam sehari karena melihat hantu di dalam rumah tua itu," ungkap koordinator acara, Andre, ketika ditemui di lokasi pertunjukan, kemarin.
Acara itu terinspirasi perayaan Halloween alias pesta hantu di Amerika Serikat dan Irlandia.
"Yang paling mengagetkan itu ketika di ruang tamu dan ruang makan. Suster ngesot dan pocongkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkknya bikin merinding.Buknkan saja sendiri. Hi hi hi..." kata Adi, 17, salah satu pengunjung menggoda.
Begitu juga dengan Sisilia (38), warga Pulo Asem, Jakarta Timur. Setelah keluar dari Rumah Hantu, bibirnya memang menyiratkan tawa, tetapi di matanya tersirat ada sedikit
Sumber:http://www.oncomku.com/2011/08/tshabalala-45-lari-runggang-langgang-di.html
Welcome to my blog, Thanks for visiting and reading.
{ 1 comments... read them below or add one }
Wowwww...sepertinya seram jg tuh gan
Posting Komentar
Pengunjung Yang Baik Adalah Pengunjung yang Berkomentar Dengan Kata-kata Yang Baik Dan Sopan...
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG..!