Linux Desktop
Pada perkembanganya desktop Linux memang berpatokan terhadap Windows. Namun ini tidak berarti inovasi yang ada pada linux hanya itu-itu saja. Linux menyediakan banyak alternatif engine desktop yang dapat kita gunakan, seperti GNOME, KDE, Xfce, blackbox, Enlightment, Equinox, dlll. Namun dari sekian desktop tersebut, yang paling popular sampai saat ini adalah GNOME dan KDE (K Desktop Environment). Perbedaan dari dua desktop manager ini lebih kepada usability, program pendukung, dan user interface. KDE lebih banyak menyajikan opsi-opsi konfigurasi. Sedangkan GNOME (GNU Network Object Model Environment) lebih focus pada kesederhanaan.
Pengenalan Desktop Environment
Pada awalnya memang GNU/Linux hanya berjalan dengan mode text. Seiring dengan banyaknya aplikasi GNU berbasis grafis yang dipaketkan, maka akhirnya GNU/Linux dilengkapi dengan windows manager. Windows manager inilah yang mengatur
Windows manager berjalan di atas service yang bernama X Server. X Serverlah yang mengatur penggunaan resource mouse, keyboard, kartu grafis.
GNOME
Gambar 1-3 GNOME pada RHEL 4
GNOME merupakan desktop alternatif setelah KDE. GNOME muncul setelah banyak respon terhadap KDE yang menggunakan Qt, sebuah widget toolkit third party yang dipertimbangkan sebagai non free software. Project GNOME dimulai oleh Miguel de Icaza dan Federico Mena. Sampai saat ini versi terkini dari GNOME adalah 2.24 yang release pada bulan September 2008 lalu.
Seperti yang terlihat pada gambar di atas, bahwa desktop GNOME tidak begitu berbeda dengan GUI dari windows. GNOME menggunakan nautilus sebagai file manager. Tampilannya yang sederhana menyebabkan pengoperasiannya sangat intuitif, bahkan jika dibandingkan dengan KDE.
Perbedaan yang mencolok antara desktop windows dan GNOME terutama pada fasilitas pager. Pager merupakan desktop virtual yang membuat seolah-olah kita memiliki 4 desktop berbeda. Ini sangat berguna untuk dimanfaatkan ketika kita membuka banyak aplikasi. Selebihnya GNOME juga memiliki folder, trash yang serupa dengan recycle bin, nautilus yang serupa dengan windows explorer, task list yang serupa dengan taskbar pada windows, dll.
KDE
KDE diperkenalkan pertama kali oleh Matthias Ettirich pada tahun 1996. Pada awalnya KDE merupakan desktop yang ditujukan sebagai alternatif sebuah desktop unix yang bernama CDE, Common Desktop Environment, yang menggunakan X11 sebagai dasar engine desktopnya.
Pada umumnya, pengoperasian lingkungan desktop KDE tidak begitu berbeda dengan GNOME. Hampir kebanyakan fitur KDE terdapat pada GNOME, dengan sedikit perspektif yang berbeda. Jika GNOME menggunakan nautilus, KDE menggunakan konqueror sebagai file manager.
Perbedaan paling mencolok yang membedakan antara GNOME dan KDE adalah bahwa KDE dilengkapi dengan lebih banyak aplikasi dibandingkan dengan KDE. Berikut ini merupakan list aplikasi bawaan dari KDE:
Konqueror – web browser, file manager
Amarok – audio player
Dolphin – file manager
K3b – aplikasi CD/DVD burning
KOffice – padananan Microsoft Office pada KDe
Kopete – aplikasi chatting pada KDE
Konsole – terminal pada KDE
Kate – text editor
Welcome to my blog, Thanks for visiting and reading.
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar
Pengunjung Yang Baik Adalah Pengunjung yang Berkomentar Dengan Kata-kata Yang Baik Dan Sopan...
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG..!