Sumaryo LE, Tokoh Musik dan Budaya

Posted by TEMENT on Sabtu, 10 September 2011

--Salam tementku. SUMARYO LE, tokoh musik yang penuh vitalitas dan dedikasi tinggi.  Ia mempimpin sejumlah misi kebudayaan Indonesia ke mancanegara, khususnya untuk memperkenal musik karawitan. 

Sumaryo LE lahir pada tanggal 26 Juli 1913 di Magelang, Jawa Tengah, berdarah bangsawan dari ayahnya R. Umar Padmosaprodjo dan ibunya RA Sunarti.  Setelah menamatkan AMS tahun 1935 ia masuk pendidikan Kepolisian di Cililitan Besar Jakarta, lulus tahun 1941.  Ia lantas  mendalami  bidang musik dan Sumaryo melanjutkan pendidikannya ke Institut Studie Javaanse Talen.  Selanjutnya ia mengikuti kursus teori musik dan biola kepada J. Schwerin dan celo kepada Nicolai Varfolomeyeff.  Pada awalnya, kurun 1936-1942,  Sumaryo bekerja sebagai volontair di Landgeracht Tegal. Sumaryo juga pernah menjadi penerjemah yang mengalihbahasakan buku-buku Bahasa Jawa ke dalam bahasa Belanda untuk kepentingan sebuah departemen milik Belanda di Jakarta.  Ia juga menjadi ambtenaar dan Inspektur polisi  I di Jakarta. 

Di masa kemerdekaan Sumaryo bekerja di Kementrian Pertahanan RI dengan pangkat kolonel TRI.  Saat pemerintahan RI dipindahkan ke Yogyakarta pada 1947-1948 ia diangkat sebagai instruktur pada Tentara Pelajar RI. Sewaktu pusat pemerintahan RI berkedudukan di Yogyakarta inilah Sumaryo mulai serius menggarap bidang musik.  Sampai dengan tahun 1949 ia menjadi dosen pada Musik Cinedrama Institut Yogyakarta.  Berkat kinerjanya yang prima di bidang musik dan dunia kebudayaan, Sumaryo menduduki jabatan penting seperti Pimpinan Bagian Penerangan  Kebudayaan Kementrian Penerangan RI.  Ia pun dipercaya menduduki beberapa pos jabatan antara lain Kepala Seksi Seni Suara di bagian kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Kembalinya pusat pemerintahan RI ke Jakarta juga mengubah status jabatan Sumaryo.  Ia lantas diangkat sebagai Direktur Direktorat Kesenian, Diretorat Jendral Kebudayaan pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.  Iapun diberi tugas untuk membentuk Lembaga Penelitian Musik Indonesia.  Akhirnya terbentuklah Lembaga Musikologi dan Koreografi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan Sumaryo duduk sebagai Direktur periode 1968-1974.  Ia  juga dipercaya menjadi anggota Badan Sensor Film dan Dewan Film Nasional.  Berbagai kelompok kebudayaan juga mempercayai Sumaryo untuk memimpin berbagai organisasi. 

Oleh pemerintah Sumaryo dipercaya membawa misi kebudayaan Indonesia khususnya musik ke manca negara seperti India, Soviet, RRC, Vietnam, Thailand.  Tahun 1957 ia memimpin rombongan konferensi musik internasional di Manila Filipina.  Untuk misi yang sama ia pernah mengunjungi Bulgaria, Afrika Timur, juga Singapura. Di mancanegara itulah Sumaryo memperkenalkan musik karawitan khas nusantara. Pada tahun 1977 Sumaryo menerima Hadiah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia.  

Karya-karyanya antara lain: 
1. Boem in G (untuk orkes simponi, 1953).
2.  Musik Selayang  Pandang (1955). 
3. On Rythm in Indonesia Musik (untuk seminar musik internasional di Teheran, Iran, 1972). 
4.  Komponis, Pemain Musik dan Publik (1977).

Sumber:http://www.trenggalekjelita.web.id/2010/10/sumaryo-le-tokoh-musik-dan-budaya.html
Welcome to my blog, Thanks for visiting and reading.

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar

Pengunjung Yang Baik Adalah Pengunjung yang Berkomentar Dengan Kata-kata Yang Baik Dan Sopan...

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG..!

 
www.ah-plug.net23.net