--Salam tementku. Lanjut dari Graphics Card Fermi Terbaik Saat Ini 1
ASUS ENGTX460 TOP
Salah satu pabrikan graphics card kelas dunia yang tidak ketinggalan kali ini adalah ASUS. Hadir dengan heatsink alumunium yang tebal, ASUS GTX 460 TOP tampil kokoh dengan kesan dingin dan bertenaga besar. HSF yang digunakan memiliki teknologi DirectCU (Direct Contact Unit) yang hampir sama prinsipnya dengan heatsink pada prosesor. Teknologi ini diklaim mampu melepas panas secara optimal, terutama pada saat melakukan extreme overclocking.
ASUS ENGTX 460 TOP ini dilengkapi dengan paket penjualan yang limpah. disertai dengan bonus CD case khusus dari ASUS menjadi daya tarik tersendiri. Feature lainnya yang juga menjadi daya tarik dan keistimewaaan dari produk ASUS ini, yaitu Voltage Tweak via ASUS Smart Doctor yang memiliki fungsi serupa dengan MSI Afterburner. Hal ini sepertinya menantang untuk para penggemar overclocking untuk mendapatkan hasil performa yang maksimal dari graphics card ini.
ASUS ENGTX 460 TOP ini sendiri telah mengalami pre-OC dari 675 MHz menjadi 725 MHz pada core clock atau 15 % lebih tinggi dari standar reference NVIDIA. Dibandingkan produk lainnya, pada pengujian kali ini, ASUS ENGTX460 TOP memiliki pre-OC memory yang tinggi, yaitu 1000 MHz. Pada saat pengujian di CHIP Test Center, maksimum clock yang dapat diperoleh adalah 850 MHz. Ketika CHIP menaikkan clock di atas 850 MHz dengan default VCore, card ini tidak mampu melewati 3D Mark Vantage hingga selesai.
Forceware dan Cuda Core
Peningkatan performa dengan Forceware 260.63 dan feature CUDA menjadi nilai jual tersendiri saat Anda memilih untuk menggunakan GTX 460.
FORCEWARE
Pada tes perbandingan graphics card ini, CHIP menggunakan dua jenis Forceware. Forceware 258.96 WHQL dipilih untuk mewakili update terakhir driver resmi dari NVIDIA saat pengujian dilakukan. Sedangkan Forceware 260.63 BETA dipilih untuk membuktikan peningkatan performa rata-rata sebesar 10-20 % yang diklaim oleh NVIDIA melalui situs resminya.
Selama dilakukan pengujian menggunakan Forceware 260.63, ternyata tidak semua graphics card memiliki kompatibilitas terhadap Forceware 260.63. Graphics card seperti, DA Sonic Platinum, Manli, Point of View TGT, dan Leadtek Winfast ternyata tidak dapat beroperasi dengan optimal.
CHIP mendapatkan bahwa card tersebut mengalami artifak pada layar, bahkan pada saat card sedang idle. Beberapa card berjalan normal, namun pada saat dilakukan benchmark, performa yang dihasilkan turun secara drastis sehingga tidak memungkinkan untuk melanjutkan pengujian.
Pada saat pengujian, didapat perbedaan hasil yang signifikan, terutama pada benchmark 3D Mark Vantage. Seluruh card yang memiliki kompatibilitas dengan Forceware 260.63 ini mengalami peningkatan performa yang merata. Pada gaming benchmark STALKER: Call of Pripyat, terlihat perbedaan yang signifikan, begitu pula pada DiRT 2. Hal yang berbeda justru terjadi pada game Crysis Warhead, tidak terlihat adanya peningkatan performa yang signifikan.
CUDA
Compute Unified Device Architecture (CUDA) merupakan arsitektur kumputasi secara paralel yang dikembangkan oleh NVIDIA. GTX 460 memiliki 336 CUDA Core yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai software untuk meningkatkan performa rendering dan pemutaran video pada resolusi tinggi.
NVIDIA CUDA mampu memper- singkat kegiatan foto dan video editing, apabila aplikasi yang digunakan mendukung feature ini.
Salah satu pabrikan graphics card kelas dunia yang tidak ketinggalan kali ini adalah ASUS. Hadir dengan heatsink alumunium yang tebal, ASUS GTX 460 TOP tampil kokoh dengan kesan dingin dan bertenaga besar. HSF yang digunakan memiliki teknologi DirectCU (Direct Contact Unit) yang hampir sama prinsipnya dengan heatsink pada prosesor. Teknologi ini diklaim mampu melepas panas secara optimal, terutama pada saat melakukan extreme overclocking.
ASUS ENGTX 460 TOP ini dilengkapi dengan paket penjualan yang limpah. disertai dengan bonus CD case khusus dari ASUS menjadi daya tarik tersendiri. Feature lainnya yang juga menjadi daya tarik dan keistimewaaan dari produk ASUS ini, yaitu Voltage Tweak via ASUS Smart Doctor yang memiliki fungsi serupa dengan MSI Afterburner. Hal ini sepertinya menantang untuk para penggemar overclocking untuk mendapatkan hasil performa yang maksimal dari graphics card ini.
ASUS ENGTX 460 TOP ini sendiri telah mengalami pre-OC dari 675 MHz menjadi 725 MHz pada core clock atau 15 % lebih tinggi dari standar reference NVIDIA. Dibandingkan produk lainnya, pada pengujian kali ini, ASUS ENGTX460 TOP memiliki pre-OC memory yang tinggi, yaitu 1000 MHz. Pada saat pengujian di CHIP Test Center, maksimum clock yang dapat diperoleh adalah 850 MHz. Ketika CHIP menaikkan clock di atas 850 MHz dengan default VCore, card ini tidak mampu melewati 3D Mark Vantage hingga selesai.
Forceware dan Cuda Core
Peningkatan performa dengan Forceware 260.63 dan feature CUDA menjadi nilai jual tersendiri saat Anda memilih untuk menggunakan GTX 460.
FORCEWARE
Pada tes perbandingan graphics card ini, CHIP menggunakan dua jenis Forceware. Forceware 258.96 WHQL dipilih untuk mewakili update terakhir driver resmi dari NVIDIA saat pengujian dilakukan. Sedangkan Forceware 260.63 BETA dipilih untuk membuktikan peningkatan performa rata-rata sebesar 10-20 % yang diklaim oleh NVIDIA melalui situs resminya.
Selama dilakukan pengujian menggunakan Forceware 260.63, ternyata tidak semua graphics card memiliki kompatibilitas terhadap Forceware 260.63. Graphics card seperti, DA Sonic Platinum, Manli, Point of View TGT, dan Leadtek Winfast ternyata tidak dapat beroperasi dengan optimal.
CHIP mendapatkan bahwa card tersebut mengalami artifak pada layar, bahkan pada saat card sedang idle. Beberapa card berjalan normal, namun pada saat dilakukan benchmark, performa yang dihasilkan turun secara drastis sehingga tidak memungkinkan untuk melanjutkan pengujian.
Pada saat pengujian, didapat perbedaan hasil yang signifikan, terutama pada benchmark 3D Mark Vantage. Seluruh card yang memiliki kompatibilitas dengan Forceware 260.63 ini mengalami peningkatan performa yang merata. Pada gaming benchmark STALKER: Call of Pripyat, terlihat perbedaan yang signifikan, begitu pula pada DiRT 2. Hal yang berbeda justru terjadi pada game Crysis Warhead, tidak terlihat adanya peningkatan performa yang signifikan.
CUDA
Compute Unified Device Architecture (CUDA) merupakan arsitektur kumputasi secara paralel yang dikembangkan oleh NVIDIA. GTX 460 memiliki 336 CUDA Core yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai software untuk meningkatkan performa rendering dan pemutaran video pada resolusi tinggi.
NVIDIA CUDA mampu memper- singkat kegiatan foto dan video editing, apabila aplikasi yang digunakan mendukung feature ini.
Arctic Cooling Accelero Twin Turbo Pro sama-sama digunakan oleh dua peserta tes perbandingan kali ini, yaitu Manli dan Calibre.
Calibre GTX 460
Calibre kembali memanaskan persai- ngan dengan GTX 460-nya. Mendengar nama Calibre, mungkin Anda sudah menduga card ini memiliki spesifikasi yang telah ter-overclock secara default. Ya, meneruskan tradisi yang telah dikenal masyarakat sejak lama, card ini datang dengan core clock 825 MHz dan memory clock 1000 MHz yang tentunya menjadi yang tertinggi di antara card lainnya.
Dengan default clock yang berbeda jauh dengan reference ini, skor yang didapat pada benchmark sintetik maupun game terlihat jelas berbeda dari card lainnya. Calibre GTX 460 menghasilkan skor tertinggi pada 3D Mark Vantage, baik pada resolusi 1920 x 1080 maupun 1280 x 1024.
Selain dikenal dengan spesifikasinya yang tinggi, Calibre juga dikenal dengan desain card dan cooling yang garang. Meskipun GPU dari GTX 460 dikenal memiliki suhu yang bersahabat, Calibre tetap menyematkan card ini dengan HSF andal dari Arctic Cooling. Accelero Twin Turbo Pro ternyata mampu meredam suhu yang dihasilkan dengan baik, terbukti suhu full load dapat ditekan hingga 53°C.
MSI GTX 460 HAWK
MSI GTX 460 HAWK turut serta sebagai peserta tes perbandingan kali ini. Setelah sebelumnya mengeluarkan seri GTX 460 Cyclone, kali ini MSI mengeluarkan seri GTX 460 HAWK. Dengan menggunakan heatsink fan TwinFrozr II, graphics card ini telah mengalami pre-OC, dari sebelumnya 675 MHz menjadi 780 MHz pada core clock-nya.
MSI GTX 460 Hawk hadir dengan feature triple overvoltage melalui software MSI Afterburner yang disertakan pada paket penjualan sebagai daya tarik tersendiri untuk para overclocker. Feature ini berguna untuk meningkatkan performa graphics card ini lebih jauh lagi dengan opsi menaikkan VCore GPU. MSI mengklaim bahwa GTX 460 Hawk mampu mencapai core clock 1000 MHz dengan menaikkan VCore GPU melalui MSI Afterburner. CHIP mencoba menaikkan core clocknya, namun tanpa mengubah settingan voltase. Hasilnya, card ini hanya mampu mencapai core clock 850 MHz dan dapat melewati benchmark 3D Mark Vantage tanpa hambatan.
Feature lainnya yang disertakan dalam MSI GTX 460 Hawk ini adalah VCheck point. Dengan menggunakan multimeter digital kita dapat memantau secara lang- sung voltase GPU, Memory dan PLL melalui multimeter voltase. Tentunya, hal ini semakin mempermudah kita pada saat melakukan overclocking.
Sepertinya semua teknologi yang terdapat pada MSI GTX 460 HAWK ini memang ditujukan untuk para enthusiast overclocker dan memancing para pengguna untuk belajar lebih jauh tentang overclocking dengan segala kemudahannya. Kemampuan MSI GTX 460 HAWK ini memang tidak perlu diragukan lagi untuk menjalankan game. Berbagai game terbaru dapat dijalankan dengan baik, bahkan pada resolusi 1080p.
GIGABYTE GTX 460
GIGABYTE merupakan peserta yang datang terakhir melengkapi tes perbandingan kali ini. Card yang datang merupakan versi overclock dengan core clock 715 MHz.
Calibre kembali memanaskan persai- ngan dengan GTX 460-nya. Mendengar nama Calibre, mungkin Anda sudah menduga card ini memiliki spesifikasi yang telah ter-overclock secara default. Ya, meneruskan tradisi yang telah dikenal masyarakat sejak lama, card ini datang dengan core clock 825 MHz dan memory clock 1000 MHz yang tentunya menjadi yang tertinggi di antara card lainnya.
Dengan default clock yang berbeda jauh dengan reference ini, skor yang didapat pada benchmark sintetik maupun game terlihat jelas berbeda dari card lainnya. Calibre GTX 460 menghasilkan skor tertinggi pada 3D Mark Vantage, baik pada resolusi 1920 x 1080 maupun 1280 x 1024.
Selain dikenal dengan spesifikasinya yang tinggi, Calibre juga dikenal dengan desain card dan cooling yang garang. Meskipun GPU dari GTX 460 dikenal memiliki suhu yang bersahabat, Calibre tetap menyematkan card ini dengan HSF andal dari Arctic Cooling. Accelero Twin Turbo Pro ternyata mampu meredam suhu yang dihasilkan dengan baik, terbukti suhu full load dapat ditekan hingga 53°C.
MSI GTX 460 HAWK
MSI GTX 460 HAWK turut serta sebagai peserta tes perbandingan kali ini. Setelah sebelumnya mengeluarkan seri GTX 460 Cyclone, kali ini MSI mengeluarkan seri GTX 460 HAWK. Dengan menggunakan heatsink fan TwinFrozr II, graphics card ini telah mengalami pre-OC, dari sebelumnya 675 MHz menjadi 780 MHz pada core clock-nya.
MSI GTX 460 Hawk hadir dengan feature triple overvoltage melalui software MSI Afterburner yang disertakan pada paket penjualan sebagai daya tarik tersendiri untuk para overclocker. Feature ini berguna untuk meningkatkan performa graphics card ini lebih jauh lagi dengan opsi menaikkan VCore GPU. MSI mengklaim bahwa GTX 460 Hawk mampu mencapai core clock 1000 MHz dengan menaikkan VCore GPU melalui MSI Afterburner. CHIP mencoba menaikkan core clocknya, namun tanpa mengubah settingan voltase. Hasilnya, card ini hanya mampu mencapai core clock 850 MHz dan dapat melewati benchmark 3D Mark Vantage tanpa hambatan.
Feature lainnya yang disertakan dalam MSI GTX 460 Hawk ini adalah VCheck point. Dengan menggunakan multimeter digital kita dapat memantau secara lang- sung voltase GPU, Memory dan PLL melalui multimeter voltase. Tentunya, hal ini semakin mempermudah kita pada saat melakukan overclocking.
Sepertinya semua teknologi yang terdapat pada MSI GTX 460 HAWK ini memang ditujukan untuk para enthusiast overclocker dan memancing para pengguna untuk belajar lebih jauh tentang overclocking dengan segala kemudahannya. Kemampuan MSI GTX 460 HAWK ini memang tidak perlu diragukan lagi untuk menjalankan game. Berbagai game terbaru dapat dijalankan dengan baik, bahkan pada resolusi 1080p.
GIGABYTE GTX 460
GIGABYTE merupakan peserta yang datang terakhir melengkapi tes perbandingan kali ini. Card yang datang merupakan versi overclock dengan core clock 715 MHz.
Fan yang digunakan pada card Galaxy dapat diganti dengan fan yang berukuran sama.
Sayangnya, hanya core clocknya saja yang ter-overclock secara default, sedangkan memory clock masih mengikuti standar dari NVIDIA, yaitu 900 MHz. Namun, bila dibandingkan dengan card lainnya, core clock dari GIGABYTE GTX 460 ini masih terbilang rendah karena hanya berbeda 40 MHz dari reference clock, yaitu 675 MHz.
Dari segi desain, GIGABYTE GTX 460 datang dengan bentuk yang menyerupai sebuah mobil sport. GIGABYTE menamakan HSF nya dengan nama Windforce, yaitu sebuah heatsink tembaga yang tidak terlalu tebal dengan dua buah heatpipe dan juga dua buah fan. HSF yang dimilikinya memiliki performa yang biasa saja. Pada kondisi default fan speed, suhu idle card ini mencapai 37°C dan full load mencapai 64°C.
Perlu diketahui, driver Forceware yang disertakan GIGABYTE bukan versi terbaru, yaitu FW 258.56, sehingga Anda perlu mendownload versi terbaru untuk mendongkrak performanya.
Sayangnya, hanya core clocknya saja yang ter-overclock secara default, sedangkan memory clock masih mengikuti standar dari NVIDIA, yaitu 900 MHz. Namun, bila dibandingkan dengan card lainnya, core clock dari GIGABYTE GTX 460 ini masih terbilang rendah karena hanya berbeda 40 MHz dari reference clock, yaitu 675 MHz.
Dari segi desain, GIGABYTE GTX 460 datang dengan bentuk yang menyerupai sebuah mobil sport. GIGABYTE menamakan HSF nya dengan nama Windforce, yaitu sebuah heatsink tembaga yang tidak terlalu tebal dengan dua buah heatpipe dan juga dua buah fan. HSF yang dimilikinya memiliki performa yang biasa saja. Pada kondisi default fan speed, suhu idle card ini mencapai 37°C dan full load mencapai 64°C.
Perlu diketahui, driver Forceware yang disertakan GIGABYTE bukan versi terbaru, yaitu FW 258.56, sehingga Anda perlu mendownload versi terbaru untuk mendongkrak performanya.
Zotac GTX 460 AMP! Edition
Salah satu partner resmi dari NVIDIA yang tidak mau ketinggalan dalam tes perbandingan kali ini adalah Zotac. Kali ini Zotac mengirimkan dua card Fermi. Salah satunya adalah seri overclock, yaitu GTX 460 AMP!.
Dari penamaannya sudah terlihat, AMP! edition bukanlah seri biasa. Graphics card ini telah ditingkatkan performanya, jauh dari clock reference, yaitu dengan core clock 810 MHz dan memory clock 1000 MHz. Hal ini membuat Zotac GTX 460 AMP! menjadi card dengan core clock tertinggi ketiga setelah Calibre dan Point of View pada tes perbandingan ini.
Soal performa, kemampuan card ini tidak perlu diragukan lagi. Seluruh pengujian sintetik mampu dilewati dengan lancar. Demikian pula dengan pengujian berbagai game terbaru. Desain yang futuristik menjadi nilai tambah bagi Anda yang turut memperhitungkan faktor desain dari sebuah graphics card. GTX 460 AMP! dilengkapi dengan heatsink yang mampu meredam panas dengan baik. Pada saat idle, suhu yang dihasilkan berkisar 31°C dan suhu full load 69°C.
Desain HSF dari EVGA Superclock dan POV TGT masih mengikuti reference, namun memiliki default clock yang tinggi.
Pada paket penjualannya, Zotac terlihat istimewa dengan disertakannya sebuah CD game Prince of Persia terbaru, yaitu POP Forgotten Sands. Dari sisi overclockability, graphics card ini memiliki keunggulan dibanding card lainnya. Berdasarkan hasil pengujian, card ini mampu dijalankan dengan baik pada core clock 900 MHz dan memory clock 1150 MHz. Hasil benchmark ini menunjukkan kemampuan overclock Zotac GTX 460 AMP! yang tergolong tinggi. Peningkatan performa ini berhasil mendongkrak GPU score sebesar 28% pada 3D Mark Vantage.
Galaxy GTX460
Mungkin merk yang satu ini masih terdengar asing di sebagian besar pencinta graphics card di Indonesia. Pabrikan graphics card yang berdiri sejak 1994 di Hongkong ini memang baru memasukkan produknya ke Indonesia beberapa tahun terakhir. Galaxy sebagai salah satu partner resmi dari NVIDIA tidak ingin ketinggalan dan turut serta meluncurkan card dari keluarga Fermi, yaitu Galaxy GTX 460.
Yang menarik dari Galaxy GTX 460 ini adalah feature dari heatsink fan yang digunakannya. Graphics card ini merupakan graphics card pertama yang menggunakan sistem fan yang bisa dibongkar pasang (detachable fan). Fan bawaan dari Galaxy ini bisa kita ganti dengan fan lain, tentunya dengan ukuran yang sama. Feature ini sejatinya mampu meningkatkan performa card, terutama ketika Anda melakukan overclocking. Namun, fan yang diberikan tergolong tipis dan terlihat tidak bertenaga. Hal ini bisa dilihat dari kemampuan overclocking-nya yang hanya mampu berjalan hingga core clock 800 MHz pada default VCore.
Dengan dipersenjatai core clock 710 MHz, card ini dirasa sudah cukup untuk menjalankan game terbaru dengan nyaman. Dengan factory pre-OC, Galaxy GTX 460 sudah tentu lebih tinggi performanya bila dibandingkan dengan versi standard reference dari NVIDIA.
Satu hal yang menjadi keunggulan Galaxy GTX 460 ini adalah paket penjualan dan dokumentasi yang dimilikinya tergolong yang paling lengkap dibanding peserta lainnya. Selain itu, Galaxy GTX 460 juga memiliki nilai value terbaik sehingga membuatnya layak diganjar award CHIP TIP VALUE.
Point of View GTX 460
Point of View (POV) merupakan salah satu card peserta tes perbandingan dengan desain reference, serupa dengan dua card reference lainnya dari EVGA.
POV GTX 460 TGT merupakan pre-OC card dengan clock tertinggi bersama Calibre. Card ini memiliki core clock 824 MHz dan memory clock 1005 MHz. Hasilnya, tanpa perlu mengoverclocknya, card ini menjadi pemenang CHIP BEST PERFORMER dengan performa yang tertinggi di antara card lainnya. Baik pada 3D Mark Vantage maupun gaming benchmark lainnya. Namun sangat disayangkan, card dari POV ini tidak bisa diuji menggunakan Forceware 260.63 beta. Karena BIOS pada card ini tidak kompatibel dengan Forceware tersebut, menyebabkan timbulnya artifak pada layar.
Selain itu, satu nilai minus lainnya adalah POV GTX 460 TGT ini hadir dengan paket penjualan yang kurang lengkap. Tidak banyak yang bisa didapat pada paket penjualannya.
Welcome to my blog, Thanks for visiting and reading.
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar
Pengunjung Yang Baik Adalah Pengunjung yang Berkomentar Dengan Kata-kata Yang Baik Dan Sopan...
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG..!